Di dunia ini, terdapat banyak domain yang digunakan untuk mengirim dan menerima email. Ketika sebuah email gagal terkirim (bounce), hal tersebut bergantung pada kondisi domain dan server email penerima, sehingga alasan kegagalan akan bervariasi satu sama lain.
Kami mengelompokkan alasan-alasan kegagalan ini ke dalam klasifikasi kegagalan berdasarkan kode umum berikut:
Klasifikasi | Nama | Deskripsi | Kategori |
10 | Penerima Tidak Valid | Penerima tidak valid. | Hard |
20 | Soft Bounce | Pesan gagal terkirim sementara (soft bounce). | Soft |
21 | Kegagalan DNS | Pesan gagal terkirim karena kegagalan DNS. | Soft |
22 | Kotak Surat Penuh | Pesan gagal terkirim karena kotak surat penerima penuh. | Soft |
23 | Terlalu Besar | Pesan gagal terkirim karena ukurannya terlalu besar untuk penerima. | Soft |
24 | Waktu Habis | Pesan gagal terkirim karena waktu habis. | Soft |
30 | Generic Bounce: No RCPT | Tidak ada penerima yang dapat ditentukan untuk pesan tersebut. | Hard |
40 | Generic Bounce | Pesan gagal terkirim karena alasan yang tidak spesifik. | Soft |
50 | Kegagalan | 554 5.7.1 alamat penerima ditolak karena kebijakan sistem. | Hard |
60 | Balasan Otomatis | Pesan adalah balasan otomatis/surat liburan. | Soft |
90 | Berhenti Berlangganan | Pesan adalah permintaan berhenti berlangganan. | Hard |
Soft bounce biasanya bersifat sementara, yang menunjukkan bahwa masalah pengiriman email kemungkinan besar dapat diselesaikan dalam waktu dekat. Gagal terkirim sementara ini biasanya terjadi karena masalah sementara pada kotak surat penerima, server email, atau jaringan, dan email masih dapat berhasil terkirim pada percobaan berikutnya.
Soft bounce berbeda dengan hard bounce, yang merupakan kejadian permanen yang menunjukkan bahwa email tidak dapat terkirim karena masalah permanen pada alamat email atau domain penerima. Memahami perbedaan antara soft bounce dan hard bounce sangat penting untuk manajemen pengiriman email yang efektif dan mengoptimalkan keberhasilan kampanye email.